Rencana mudik bersama keluarga kecilku kesampaian di hari sabtu 13 juni 2015. Kebetulan anak saya yang pertama callista dara kamaratih (cdk) sedang libur sekolah. Cdk hampir setiap hari merengek untuk bisa pulang berjumpa mbah jemu kakeknya, dulu saat mudik pertama cdk belum berjumpa mbahnya di kampung, karena mbah jemu lagi merantau. Mudik kali ini lengkap dengan cdk, alkahfi bumi respati (bumi) anak kedua putra pertama dan bunda Galih angga Dewi (galih), pengalaman pertama buat bumi yang baru berusia 2 bulan untuk menikmati perjalanan darat sejauh 800 km.
Kami berangkat hari sabtu sore jam 19.00, seperti mudik di bulan desember sebelumnya saya kali ini juga di temani oleh om horse ifan , beliau menunggu di pintu tol bekasi timur. Selama perjalanan cukup lancar, kami terkena macet di sekitaran brebes sedang ada perbaikan jalan. Om horse seperti biasa menggunakan trik mengikuti bus melawan arus atau mengikuti mobil ambulan jadi bisa menghindari kemacetan. Saya menggantikan menyetir kembali saat malam hari menjelang subuh dari pekalongan sampai alas roban, selanjutnya kemudi di pegang horse lagi sampai wonosari setelah itu om horse horse kembali kejakarta menggunakan bus umum dari terminal wonosari sedangkan saya melanjutkan perjalanan ke pacitan melewati jalur giri belah. Jalan menuju pacitan terasa mulus tetapi di beberapa titik banyak berlubang sedang dalam proses perbaikan. Jam Satu lewat roda – roda neng lela menyentuh jalanan pacitan , jalannya sangat mulus menyetirpun nikmat tak seperti jalan jakarta yang menyedihkan . Jam 2 lewat saya beristirahat di pasar minulyo untuk makan sate dan tongseng sayangnya kali ini dagingnya terasa alot tetapi untuk bumbu tetap jos, rasa kampungnya tidak bisa menipu fresh segar dan nyamiieee.
Selesai makan dan istirahat kami melanjutkan perjalanan dan sampailah kami di tujuan tepatnya dilungur (bukit) atas rumah. Kami langsung turun kerumah sayangnya mbah warsi dan mbah jemu tidak dirumah memang sih saya dan bunda tidak mengabarkan terlebih dahulu untuk membuat kejutan . Jam 15.30 simbah pulang dan sangat kaget melihat cdk sudah bermain dengan kambing piaraan simbah. Kaget dan penuh suka cita melihat cucu barunya pulang.
Cerita selanjutnya kegiatan kami selama seminggu di kampung akan saya tulis di tulisan selanjutnya.